Jumat, 06 Desember 2013

Spesialisasi Dini VS Multilateral

Karakteristik Spesialisasi Dini:

peningkatan cepat, mencapai sukses pada waktu cepat, dan hasil prestasi puncak dicapai sebelum dewasa penuh. Namun kondisi ini mengandung konsekuensi; terjadinya stagnasi diusia dewasa, kemajuan selanjutnya sangat tegantung pada kondisi yang ada, terjadinya hambatan psikologi dengan tingginya drop out dan resiko cedera.
Karakteristik Multilateral:
Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berprestasi tetapi lebih stabil, prestasi terbaik dicapai pada usia emas, resiko cedera kecil, sedikit terjadi drop out, tingkat teknik yang dikuasai tinggi, lebih besar peluang untuk memilih alternatif nomor atau cabang olahraga sesuai dengan potensinya
      
            Faktor 
            Spesialisasi dini
          Program Multilateral
          Pencapaian prestasi puncak


          Lama prestasi

        Kemungkinan cedera
          Peningkatan cepat
          Usia 15-16 tahun karena adaptasi cepat.

         Cepat stagnasi/burn out
          Mudah terjadi cedera  karena adaptasi yang dipaksakan.
          Peningkatan lebih lambat
          Usia 18 tahun atau lebih, pada usia dewasa secara fisik dan mental.

          Bertahan lama dalam prestasi

          Sedikit kemungkinan cedera.

Organisasi Negara Anggota PERSILAT

No.
Negara
Nama Organisasi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.


23.
24.


25.
26.
27.
28.

29.
30.
31.
Benua Asia :
Indonesia
Singapura
Brunai Darusalam
Malaysia
Thailand
Vietnam
Philipina
Myanmar
Laos
Jepang
Benua Eropa:
Belanda
Jerman
Austria
Perancis
Swiss
Belgium
Spanyol
Norwegia
Italia
Denmark
Yunani
England
Autralia dan Oceania:
Australia
New Caledonia
Timur Tengah dan Afrika:
Palestina
Turki
Maroko
Arab Saudi
Amerika:
Amerika
Suriname
Canada

: Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
: Persekutuan Silat Singapura (PERSISI)
: Persekutuan Pencak Silat Kebangsaan Brunai (PERSIB)  
: Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA)
: Pencak Silat Association Thailand (PSAT)
: Ikatan Pencak Silat Vietnam (ISAVIE)
: Philippine Pencak Silat Association (PHISILAT)
: Myanmar Pencak silat Association (MPSA)
: Pencak Silat Laos (PSL)
: Japan Pencak Silat Assotiation (JAPSA)

: Netderlandse Pencak Silat Bond (NPSB)
: Pencak Silat Union Deutschland (PSUD)
: Pencak Silat Verband Osterreich (PSVO)
: France Pencak Silat Federation (FPSF)
: Assotiation Pencak Silat Switzerland PSHT)
: Belgium Pencak Silat Bond (BPSB)
: Spanish Pencak Silat Federation (ESPS)
: Pencak Silat Norwegia (PSN)
: (PISI)
: Pencak Silat Denmark(PSD)
: PSG
: Pencak Silat Federation of United Kingdom


: (WAPSA)
: Merpati Putih New Caledonia (MPNC)


: Pencak Silat Palestina  (PSP)
: Pencak Silat of Turkey (PST)
: Pencak Silat Maroko (PSM)
: Pencak Silat Arab Saudie (PSAS)

: Pencak Silat of USA (PS-USA)
: Suriname Pencak Silat Associatie (SPSA)
: Pencak Silat Canada (PSC)

Jumat, 04 Oktober 2013

Peninjauan Karakteristik Cabang Olahraga


1)Predominan Sistem energi
Secara umum setiap cabang olahraga memerlukanenergi aerobik. Sebab kemampuan energi aerobik sebagai landasan untuk pengembangan sistem energi yang lain, yaitu anaerobik alaktik dan anaerobik alaktik. Dengan mengetahui predomonan sistem energi yang digunakan pada satu cabang olahraga, dapat sebagai dasar peretimbangan dalam memilih dan menentukan metode peningkatannya.
2)Predominan Komponen Biomotor
Biomotor adalah terjadinya gerak pada manusia yang dipengaruhi oleh sistem lain yang ada dalam dirinya. Sistem lain tersebut diantarannya adalah energi, otot, tulang, dan sistem kardiorespirasi.
3)Jenis Otot
Secara garis besar otot yang dimiliki manusia dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu : 1. otot merah karena mengandung hemoglobin, sehingga jenis otot merah sesuai cabang olahraga yang memerlukan daya tahan aerobik. 2. otot putih ebih tepat untuk jenis olahraga yang memerlukan kecepatan.
4)Otot dan Ekstrimitas yang Bekerja
5)Lama Pertandingan
Lama waktu berlangsungnya pertandingan dan densitas untuk setiap cabang olahraga berbeda-beda dimana sangat erat kaitannyan dengna waktu recovery dan interval yang digunakan selama bertanding.
6)Jenis Olahraga
Jenis pertandingan olahraga dibedakan menjadi body contact dan non body contact serta individu dan beregu. Pada olahraga bersifat body contact jenis kekuatan maksimal diperlukan sedangkanyang non body contact lebih memerlukan jenis kekuatan yang lain. Padea permainan individu memerlukan mobilitas yang tinggi. Artinya intensitasnya menjadi relatif labih berat. Sedeang pada permainan beregu relatiflabih ringan.
7)Macam dan Irama Gerak
Gerak dibedakan menbjadi garaj siklus dan non siklus. Gerak siklus adalah gerak yang dilakukan secara terus menerus, sedangkan gerak non siklus adalah gerak yang dilakukan secara terputus-putus.
8)Teknik dan Taktik

Tekhnik adalah suatu gerak yang dilakukan secara tepat berdasarkan kemampuan lokomotor, kondisi mekanik dan peraturan permainan. Taktik adalah kemampuan atlet mengatasi segala situasi dan pernasalahan yang terjadi di lapangan untuk mendapat keuntungan.

Tugas pelatih



  • Membimbing
  • Membantu mengungkapkan potensi olahragawan
  • Merencanakan, menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi proses berlatih melatih
  • Mencari dan memilih bibit olahragawan berbakat
  • Memimpin dalam petandingan ( perlombaan )
  • Mengorganisasi dan mengelola proses latihan
  • Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

Sabtu, 21 September 2013

Disiplin versus hukuman


            Ingat bahwa disiplin positif melibatkan instruksi, pelatihan, dan koreksi untuk tujuan membantu Anda mengembangkan atlet olahraga dan keterampilan hidup. disiplin Negatif menggunakan hukuman, yang dirasakan oleh atlet sebagai menghukum mereka untuk suatu pelanggaran sehingga pelatih bisa membalas. Ketika pemain serius bertingkah, pelatih mungkin merasa tidak dihormati gagalkan, dan dengan demikian melaksanakan hukuman dengan kemarahan. Setelah menghukum pemain mungkin permusuhan pelabuhan ke arah pelatih, yang bukan merupakan emosi diinginkan untuk membangun hubungan positif dengan atlit di masa depan.
            Selain merusak hubungan atlet pelatih, hukuman menyakitkan harga diri pemain, membimbing mereka untuk percaya bahwa mereka dapat melakukan apa-apa yang benar. kenakalan Menghukum tidak "mengajarkan mereka pelajaran 'karena hukuman saja tidak mengajarkan atlet Anda apa yang harus dilakukan dengan benar dan tidak mendorong mereka untuk mengubah perilaku mereka. Mengontrol atlet melalui hukuman menyebabkan mereka membenci Anda againts Rabel Anda, membalas dendam atau mundur.

            Jadi, mengapa begitu banyak pelatih bergantung pada hukuman untuk disiplin? Karena bekerja paling tidak dalam jangka pendek. berhenti mengganggu perilaku Its merusak dan kekerasan dan ada untuk e diperlukan dalam kasus yang ekstrim di mana perilaku yang menempatkan Anda atau tim Anda pada risiko Anda mungkin. tergoda namun untuk menggunakan hukuman untuk misbehaviors kecil, dan bahkan untuk ketidakmampuan seseorang untuk melakukan suatu keterampilan yang belum dikuasai yang tentunya bukan perilaku.

            Konsekuensi jangka panjang dari menggunakan hukuman dengan cara ini membuat semuanya tidak mungkin untuk membantu atlet mengembangkan keterampilan hidup dan memotivasi mereka untuk kinerja yang optimal. Jane Nelsen dan rekan jumlah itu dalam disiplin teks positif mereka dengan menyatakan 'mana kita pernah mendapatkan ide gila yang dapat membuat orang berbuat lebih baik., Pertama kita harus membuat mereka merasa lebih buruk? orang berbuat lebih baik ketika mereka merasa lebih baik. 

Mengelola Perilaku Atlet


Sabtu, 17 Agustus 2013

PERBEDAAN OTOT MERAH DAN OTOT PUTIH


1.    Otot merah tidak cepat lelah karena system pembuluh darah dan kapiler yang lebih luas untuk menyediakan sejumlah oksigen ekstra yang mana oksigen ini digunakan dalam metabolisme oksidatif sebagai sumber energi otot yang berarti mengkombinasikan oksigen dengan berbagai bahan makanan seluler untuk membebaskan ATP, separuh dari energi ini dapat datang dari glikogen dan juga pada otot merah terjadi peningkatan hebat pada jumlah mitokondria yang akan membantu dalam metabolisme oksidatif tingkat tinggi sehingga dalam hal ini oksigen selalu ada dalam proses metabolisme oksidatif sehingga otot tidak cepat lelah.
Otot putih cepat lelah karena kebalikan dari otot merah yang tidak menggunakan oksigen dalam melepaskan ATP sehingga hasil metabolismenya berupa asam laktat dalam jumlah lebih besar yang menghalangi fungsi otot sehingga otot cepat lelah
2.    Otot merah lambat berkontraksi karena memiliki dominasi serat-serat kecil lambat, juga karena otot lambat bekerja (kontraksinya jauh lebih lama) sehingga dalam pemulihan energi pada waktu kontraksi, otot harus melewati beberapa mekanisme pemulihan energi diantaranya metabolisme oksidatif yang berlangsung kontinyu.
Otot putih cepat berkontraksi karena memiliki banyak serat cepat yang berupa serat-serat besar untuk kekuatan kontraksi yang besar, juga karena adanya reticulum serkoplasma yang luas sehingga dapat dengan mudah melepas ion-ion Ca yang memulai kontraksi otot
3.        Otot merah mampu beroksidasi karena terdapat sejumlah besar mitokondria, pembuluh kapiler dan mioglobin.
Otot putih tidak mampu beroksidasi karena otot putih digunakan untuk mengeluarkan energi dengan cepat dan kuat sehingga tidak memiliki kemampuan untuk beroksidasi.
4. Kontraksi isotonic
  • tegangan otot tetap konstan dan panjang otot berubah
  • penting untuk gerakan tubuh dan kerja memindahkan beban
  • system isotonic, otot memendek melawan beban yang ada
Kontraksi isometric
  • tegangan otot meningkat dan panjang otot tetap
  • penting untuk memelihara postur tubuh dan menahan beban pada posisi tetap
  • system isometric, merekam secara tepat perubahan pada kekuatan kontraksi otot itu sendiri
contohnya pada saat lengan kita membawa beban berat maka tegangan otot bisep meningkat namun panjangnya tidak berubah (kontraksi isometric), bila beban berat tadi kita angkat dengan menekuk lengan maka otot bisep akan lebih pendek namun tegangannya tetap (kontraksi isotonic)
5. Cara melatih:
Otot merah:
  • intensitas waktu lebih dari 30 menit
  • frekuensi latihan diperbanyak
  • focus kepada daya tahan
Otot putih:

  • intensitas waktu kurang dari 15 menit
  • frekuensi latihan tidak terlalu banyak
  • focus kepada kecepatan

OLAHRAGA

A.    Pengertian Olahraga
Olahraga adalah semua bentuk aktivitas fisik yang, melalui partisipasi santai atau terorganisir, bertujuan untuk menggunakan, memelihara atau meningkatkan kebugaran fisik dan memberikan hiburan kepada para olahragawan. Bisa secara kompetitif (dapat dilombakan), di mana pemenang atau jawara dapat diidentifikasi dengan memenangkan perlombaan atau telah menempuh suatu tujuan, dengan menggunakan atau memerlukan tingkat keterampilan, khususnya pada tingkat yang lebih tinggi.
pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.
B.     Manfaat Olahraga
Fungsi utama olah raga adalah untuk menyehatkan badan dan memastikan organ tubuh masih sehat. Akan tetapi, biasanya olah raga mempunyai arti yang sangat luas dan dalam. Beberapa manfaat olah raga bagi kesehatan:
1.      Meningkatkan kemampuan otak kita.
Olah raga bisa meningkatkan kadar oksigen di dalam darah kita dan mempercepat sirkulasi darah dalam tubuh kita terutama ke otak. Hal tersebut dipercaya bisa meningkatkan kemampuan otak kita.
2.       Menunda proses penuaan.
Proses penuaan merupakan hal yang alami dan pasti terjadi, akan tetapi dengan olah raga proses tersebut bisa di kurangi lajunya.

3.      Mengurangi stress
Dalam kehidupan manusia sekarang ini stress adalah penyakit yang sering mendatangi kita karena tekanan hidup, tekanan pekerjaan, tekanan ekonomi dan masalah-masalah kehidupan yang lain. Dengan olah raga kita bisa mengurangi kadar stress dalam kehidupan kita.
4.       Meningkatkan daya tahan tubuh kita
Aktivitas olah raga bisa meningkatkan hormon-hormon dalam otak kita seperti adrenalin, serotonin, dopamin dan endorfin, dimana hormon-hormon tersebut berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita.
5.       Menambah rasa percaya diri
Dengan olah raga yang teratur kita bisa mengontrol berat badan kita, sehingga kita bisa mencapai berat badan ideal dan kita memperoleh postur tubuh yang proporsional yang secara langsung bisa menambah rasa percaya diri kita.
C.    Manfaat Olahraga Bagi Laki-laki

Manfaat olahraga secara teratur tidak hanya memberikan kesegaran dan meningkatkan daya tahan tubuh. Olahraga juga memberikan efek positif bagi kesehatan otak. Hal ini memberikan perlindungan terhadap penyusutan otak yang terkait dengan ketajaman memori dan kemampuan berpikir.
Memang banyak manfaat olahraga, tak cuma memperkuat otot, tetapi juga membantu kehidupan seksual Anda. Seperti ditulis oleh Livestrong, latihan fisik seperti aerobik dapat memperkuat sistem kardiovaskular dan membuat jantung lebih kuat juga paru-paru yang efisien.
Dengan olahraga aliran darah akan menjadi lebih lancar. Pasokan darah ke seluruh tubuh pun akan baik. Porsi olahraga yang tepat akan membantu Anda untuk mendapatkan stamina untuk melakukan banyak aktivitas, termasuk aktivitas seksual.
Penis membutuhkan aliran darah yang cukup pada pembuluh darah. Penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas semua mempengaruhi kesehatan pembuluh darah. Karenanya, olahraga bisa jadi cara alami untuk meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan mengontrol faktor-faktor yang berkontribusi terhadap disfungsi ereksi.
Latihan fisik juga memiliki dampak langsung terhadap disfungsi ereksi dengan meningkatkan sirkulasi ke seluruh bagian tubuh, termasuk penis. Pria yang berolahraga selama 20 sampai 30 menit secara rutin memiliki fungsi seksual yang lebih andal. Olahraga juga penting bagi kesehatan kulit pria. Diataranya adlah sebagai berikut :
1.      Menutrisi Kulit
Latihan aerobik seperti jogging meningkatkan denyut jantung yang pada gilirannya membantu sirkulasi darah dan mengantarkan lebih banyak nutrisi ke sel-sel kulit. Hasilnya? Kulit tampak lebih muda dan sehat. Tak heran, The American College of Sports Medicine merekomendasikan agar setiap orang melakukan olahraga selama 30 menit dengan intensitas sedang 5 hari seminggu.
2.      Menghalau Jerawat
Masalah pekerjaan, keluarga, dan kewajiban lainnya dapat mendatangkan malapetaka bagi kulit, khususnya dalam bentuk jerawat. Stres memang dikaitkan dengan jerawat, sehingga hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah tetap rileks dalam menghadapi polemik hidup.
Dengan berolahraga tidak hanya akan mengalihkan perhatian Anda dari permasalahan yang ada, tetapi juga meningkatkan produksi endorphin, yang merupakan senyawa kimia di otak untuk relaksasi jiwa. Setelah berolahraga Anda bisa melakukan scrubing untuk mengangkat kotoran mati yang menumpuk di kulit.

3.      Mengencangkan Kulit
Olahraga dengan tujuan menurunkan berat badan mungkin akan membuat kulit Anda terlihat kendur. Untuk mengencangkannya kembali Anda perlu melakukan latihan beban yang berguna membangun otot sehingga meminimalkan efek kendur. Disarankan pula untuk mengkonsumsi suplemen sebelum dan sesudah latihan untuk hasil yang lebih maksimal. Perkembangan otot yang maksimal membuat kulit Anda senantiasa kencang dan terlihat lebih muda.
4.      Merangsang Kolagen
Kolagen bertanggung jawab dalam menjaga elastisitas dan kekuatan kulit Anda. Sayangnya, kolagen tidak merespon dengan baik seiring bertambahnya usia, sehingga mendorong timbulnya keriput dan hal lainnya yang berkaitan dengan masalah kulit.
Dengan melakukan olahraga secara teratur Anda dapat melestarikan kolagen dan meningkatkan produksinya. Selain berolahraga, Anda juga direkomendasikan menggunakan formula anti-aging yang dapat mengurangi munculnya garis-garis halus di wajah dan mempertahankan penampilan muda Anda.

TIPS SEHAT UNTUK PRIA
Jika Anda seorang pria dan ingin memiliki kesehatan yang baik, beberapa tips berikut dapat membantu:
Ø  Hindari perilaku berisiko. Jangan mencoba-coba untuk mengonsumsi narkoba atau melakukan manuver berisiko saat mengemudi kendaraan. Dengarkan suara hati Anda dan jaga diri Anda dalam segala aspek kehidupan.
Ø  Banyak pria melebih-lebihkan kesehatan mereka. Oleh karena itu, dapatkan medical checkup tahunan untuk mengetahui status kesehatan Anda. Dengarkan istri Anda dan jika dia mengatakan bahwa Anda perlu ke dokter, dia mungkin benar.
Ø  Tumbuhkan kebiasaan berolahraga. Biasakan untuk berolahraga setidaknya setengah jam, tiga kali seminggu.  Olahraga yang baik melibatkan semua kelompok otot utama dan membawa denyut jantung Anda sampai ke tingkat maksimum. Gunakan kalkulator denyut jantung latihan untuk menghitung denyut jantung maksimum Anda ketika berolahraga.
Ø  Jagalah berat badan Anda tetap normal. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko berbagai penyakit.  Gunakan kalkulator BMI untuk menghitung berat badan Anda yang ideal.

Ø  Makan yang sehat. Ingatlah untuk mengonsumsi enam potong buah dan sayuran setiap hari dan ikan dua kali seminggu. Hindari lemak, gula dan junk food. Jangan makan terlalu banyak. Berhentilah makan sebelum kenyang. Minum banyak air.

Jumat, 16 Agustus 2013

PENYUSUNAN PROGRAN LATIHAN


Penyusunan program latihan adalah proses merencanakan dan menyusun materi, beban, sasaran, dan metode latihan pada setiap proses tahapan yang akan dilakukan oleh setiap olahragawan. Dalam penyusujnan program latihan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai faktor, meliputi : mengetahui biodata atlet, lanhkah-lanhkah penyusunan program, dan karakteristik cabang olahraga. Obyek latihan adalah manusia yang merupakan satu totalitas sistem psiko-fisik ytang kompleks, dan kondisinya bersifat labil dan sementara. Artinya, kondisi manusia selalau berubah sehingga dalam proses ke arah yang lebih baik, diantaranya untuk meningkatkan kualitas fisik, fungsional peralatan tubuh, dan kualitas psikis. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan program latihan.
  1. Biodata Olahragawan
Adapun biodata atlet yang diperluikan sebagai bahan pertimbangan utama dalam menentukan beban latihan yang antara lain meliputi :
1.klasifikasi atlet (pemula, menengah, tinmggi atau terlatih atau tidak)
2.usia latihan (lama latihan)
3.usia kronologis (tanggal lahir)
4.tinggi dan berat badan
5.denyut jantung istirahat
6.frekuemsi latihan yang akan dilaksanakan
7.waktu pelaksanaan pertandingan
8.kondisi kesehatan (pernah sakit atau belum, jenis penyaskit dan lama sakit).
  1. Langkah-langkah Penyusunan Program Latihan
Agar sasaran latihan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan, maka langkah-langkah tersebut diantaranya :
1.Waktu Pelaksanaan Pertandingan
Setelah mengetahui waktu dan jumlah pertyandingan, langkah selanjutnya adalah menghitungjumlah bulan, minggu, hari, danm jam yang tersedia untuk latihan. Pada setiap bulannya dirinci jumlah minggu yang ada. Setiap minggunya dihitung berapa hari yang dapat digunakan untuk latihan, sehingga dapat menentukan frekunsi yang akan dilakukian dalam setiap minggunya. Selanjutnya setiap sesi latihan berapa lama waktu yang tersedia untuk latihan, sehingga dapat menghitung jumlahjam latihan.
2.Diagnosis Kemampuan Awal
Materi diagnosis kemampuan awal meliputi keterampilan teknik, komponen biomotor yang diperluikan cabang olahraganya, antrophometri, dan kondisi psikologis atlet.
3.Penyusunan Program Latihan
Tujuan dari penyusunan materi program latihan adalah untuk meningkatkan kualitas keterampilan, kebugaran oto, dan kebugaran energi atlet. Program latihan yang baik seharusnya berisikan materi teori, materi prakter, metode, sasaran latihan yang dirinci pada setiap tahap periodisasi.
4.Penentuan Sasaran Latihan
Secara praktek sasaran latihan adalah meningkatkan kualitas keterampilan, kebugaran fisik, dan kebugaran energi atlet. Dalam mengatur pembebanan ada 4 komponen yang ikut menentukan keberhasilan proses pembebanan, yaitu : intensitas, volum, recovery, dan interval.
5.Tujuan Mengacu Pada Periodisasi Latihan
Tujuan latihan fisik adalah meningkatkan kebugaran energi dan kebugaran otot
Periodisasi
Sasaran Latihan
Periode Transisi
: memelihara kebugaran jasmani
: meningkatkan ketahanan aerobik
Periode Persiapan
: meningkatkan kekuatan umu dan khusus
: meningkatkan kecepatan
: meningkatkan powert
Periodisasai
Sasaran latihan
Periode Kompetisi
: meningkatkan kemampuan anaerobik
: miningkatkan ketahanan anaerobik
: bentuk latihan dengan kecepatan dan power
6.Pelaksanaan dan Pemantauan Program
Selama proses latihan diperlukan pemantauan, dengan maksimal agar proses latihan sesuai de3ngan sasaran pada waktu periode tertentu, Selain itu juga untuk mengetahui apakah metode yang dilakukan sudah cocok dengan tujuan.
7.Umpan Balik
Bila terjadi kesalahan pada materi latihan, misalnya teknik, maka umpan balik dapat diberikan secara langsung. Hal itu dimaksudkan agar atlet segera mengetahui letak kesalahan dan membenahi untuk dapat melakukan ke arah yang benar.
8.Penyusunan Kembali Program Latihan

Apabila dalam proses pemantauan benar-benar terjadi penyimpangan yang diperkirakan dapat mengakibatkan tujuan latihan tidak tercapai, maka dengan segera diadakan peninjauan kembali terhadap program dan proses latihan yang telah berjalan.

GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH

OTORITER
KASUAL
KOOPERATIF
·         Sentral :        menang
·         Tanpa Penekanan
·          Atlet
·         Sasaran:       tugas
·         Tanpa sasaran
·         Tugas, sosial
·         Keputusan:  pada  pelatih
·         Pada  atlet
·         Pada pelatih dan atlet
·         Gaya komunkasi :  memerintah,                 memberitahu
·         Mendengar
·         Membertahu, bertanya, mendengar
·         Kominikasi:  tak berkembang
·         Tidak terjalin
·         Terjalin baik
·         Kemenangan : ditentukan pelatih
·         Tidak ditentukan
·         Ditentukan pelatih dan atlet.
·         Kepercayaan pd atlet  :  tidak ada
·         Tidak  tampak
·         Percaya
·         Motivasi : kadang-kadang
·         Tidak ada
·         Semua memotivasi
·         Struktur Latihan : kaku
·         Tdk terstruktur
·         Luwes.



































Pelatih adalah seseorang yang memiliki kemampuan profesional untuk membantu mengungkapkan potensi olahragawan menjadi kemampuan yang nyata secara optimal dalam waktu yang relatif singkat. Tugas utama pelatih adalah membimbing dan membantu mengungkap potensi yang dimiliki olahragwan, sehingga olahragawan dapat mandiri sebagai peran utama yang mengaktualisasikan akumulasi hasil latihan ke dalam kancah pertandingan.