Rabu, 14 Agustus 2013

Atlet First Winning Second & Winning First Atlet Second

A.      Atlet First Winning Second
Pada pelatihan olahraga ada beberapa tujuan yang ingin dicapai antara lain ada yang berorientasi kemenangan, kesenangan, dan ada yang berorientasi untuk meningkatkan kemampuan fisik, psikis maupun sosial. Adanya perbedaan orientasi inilah yang menyebabkan timbulnya perbedaan pendekatan yang dilakukan oleh pelatih terhadap atlet selama proses pelatihan berlangsung.
            American Coaching Effectiveness Program memiliki motto “Athletes first, winning second” yang biasa dipakai sebagai landasan filosofi bagi para pelatih dalam menjalankan tugasnya (Martens, 1990:5). Atlet pertama kemenangan kedua berarti bahwa setiap keputusan yang dibuat oleh pelatih akan selalu mempertimbangkan apa yang terbaik untuk atlet atau demi kepentingan atlet, dan yang ke dua untuk memperoleh kemenangan. Motto tersebut tidak berarti bahwa kemenangan itu tidak penting, tetapi kemenangan itu sepenting perkembangan atlet. Artinya, perkembangan atlet lebih diutamakan dari pada kemenangan itu sendiri. Hal-hal yang biasa dilakukan oleh pelatih yang menganut faham tersebut yaitu:
a.  Tidak akan memaksakan atlet yang sedang cedera untuk tampil dalam pertandingan sampai selesainya program rehabilitasi
b.  Merasa bangga bila atlet dapat mengeluarkan seluruh kemampuannya tanpa mempedulikan hasil pertandingan, dan akan merasa kecewa bila atlet-atletnya tidak mampu menunjukkan usaha yang maksimal selama pertandingan.
c.  Memberi tanggung jawab yang besar kepada atlet dengan cara memberi kesempatan untuk membuat keputusan-keputusan yang menyangkut penentuan program latihan dan mengkaitkannya dengan pengembangan kepribadian secara menyeluruh.
d.  Selalu memperhatikan kehidupan atlet dan membuka diri untuk mengadakan komunikasi.

B. Winning First Atlet Second
Jika seorang pelatih lebih mengutamakan kemenangan yang menjadi focus utama inilah yang dimaksud dengan winning first atlet second. Yaitu dimana pelatih hanya akan memberikan hal-hal yang terbaik bagi atlet sepanjang tidak mengganggu tujuan utama yaitu untuk melatih kemenangan. Pelatih akan selalu memaksakan kehendak kepada atlet dan lingkungannya asalkan tujuan memperoleh kemenangan dapat terwujud. Untuk itu keselamatan atlet, perkembangan atlet dan hubungan inter personal menjadi kurang mendapat perhatian. Oleh sebab itu dalam kompetisi berusaha untuk menang dalam batas-batas sportivitas seharusnya merupakan tujuan setiap atlet dan pelatih. Berusaha keras untuk memenangkan pertandingan merupakan inti untuk dapat menikmati kompetisi dalam olahraga. Kemenangan bukanlah segalanya, tetapi berusaha keras untuk menang itulah esensinya. Banyak mantan atlet mengatakan bahwa kenangan yang terindah bukan pada saat merayakan kemenangan, tetapi persiapan latihan yang dijalani selama berbulan-bulan, antisipasi pada pertandingan yang akan dilakukan dan rahasia pribadi sebelum dan selama kompetisi. Oleh karena lamanya persiapan untuk mengikuti pertandingan 99%, sedangkan kompetisi hanya 1%.

            Beberapa pelatih mengalihkan pusat perhatiaannya dari sekedar untuk mencari kemenangan secara berangsur-angsur berubah menjadi memfokuskan perhatiannya pada perkembangan atlet. Perkembangan seseorang sebagai atlet dan individu dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan pelatihannya. Pada situasi ini pelatih akan merasa berhasil bila atlet yang dibinanya tingkat kualitas kondisi fisik, teknik, dan taktiknya meningkat, memiliki kebiasaan hidup sehat, mampu mengontrol emosi, memiliki disiplin dan kemandirian yang cukup tinggi, dapat bekerja sama dengan orang lain serta memiliki tingkah laku yang tepat walaupun tidak juara. Dengan kata lain, selama proses berlatih melatih orientasi utamanya adalah mengungkapkan dan meningkatkan potensi atlet secara menyeluruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar